Sabtu, 17 Desember 2011

UJI AKTIFITAS BAHAN ANTIMIKROBA

Pedahuluan
Antibiotika adalah senyawa kimia khas yang dihasilkan atau diturunkan oleh organisme hidup, termasuk struktur analognya yang dibuat secara sintetik, yang dalam kadar rendah mampu menghambat proses penting dalam kehidupan satu spesies atau lebih mikroorganisme. Pada awalnya antibiotika diisolasi dari mikroorganisme, tetapi sekarang beberapa antibiotika telah didapatkan dari tanaman tinggi atau binatang (Soekardjo, 1995).
Suatu zat antibiotik kemoterapeutik yang idealnya hendaknya memiliki sifat-sifat sebagai berikut: harus mempunyai kemampuan untuk merusak atau menghambat mikroorganisme patogen spesifik. Makin besar jumlah dan macam mikroorganisme yang dipengaruhi makin baik. Tidak mengakibatkan berkembangnya bentuk-bentuk resiten parasit. Tidak menimbulkan efek sampingan yang tidak dikehendaki pada inang, seperti reaksi alergis, kerusakan pada saraf, iritasi pada ginjal atau saluran gastrointestin. Tidak melenyapkan flora mikroba normal pada inang. Gangguan terhadap flora normal dapat mengaucaukan „keseimbangan alamiah‟ sehingga memungkinkan microbe yang biasanya nonpatogenik atau bentuk-bentuk patogenik yang semula dikendalikan oleh flora normal, untuk menimbulkan infeksi baru (Pelczar, 1988).
Antibiotika pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1929, yang secara kebetulan menemukan suatu zat antibakteri yang sangat efektif yaitu penisilin. Penisilin ini pertama kali dipakai dalam ilmu kedokteran tahun 1939 oleh Chain dan Florey. Sebagian besar dari antibiotika rumus kimianya telah diketahui dan beberapa di antaranya dapat dibuat secara sintesis. Definisi dari antbiotik ialah suatu bahan kiia yang dikeluarkan oleh jasad renik/hasil sintetis semi-sintetis yang mempunyai struktur yang sama dan zat ini dapat merintangi/memusnahkan jasad renik lainnya (Widjajanti, 1996).
Antibiotik yang efektif bagi banyak spesies bakteri, baik kokus, basil maupun spiril, dikatakan mempunyai spektrum luas. Sebaliknya, suatu antibotik yang hanya efektif untuk spesies tertentu, disebut antubiotik yang spektrumnya sempit. Penisilin hanya efektif untuk memberantas terutama jenis kokus, oleh karena itu penisilin dikatakan mempunyai spectrum yang sempit. Tetrasiclin efektif bagi kokus, basil dan jenis spiril tertentu. Oleh karena itu tetrasiclin dikatakan mempunyai spectrum luas (Dwidjoseputro, 2003).
Burahol (Stelechocarpus burahol) termasuk keluarga Annonaceae. Kebanyakan suku ini dilaporkan mengandung senyawa sitotoksik, antimikroba, dan juga sebagai insektisidz (Kusmiyati, 2005).
Jenis bahan kimia pembersih dan sanitiser yang digunakan dalam industri pangan harus sesuai persyaratan yang ditetapkan. Bahan kimia harus mampu mengendalikan pertumbuhan bakteri (antimikroba). Senyawa antimikroba adalah senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroba. Antimikroba dapat dikelompokkan menjadi antiseptik dan desinfektan. Antiseptik adalah pembunuh mikroba dengan daya rendah dan biasa digunakan pada kulit, misalnya alkohol dan deterjen. Desinfektan adalah senyawa kimia yang dapat membunuh mikroba dan biasa digunakan untuk membersihkan meja, lantai, dan peralatan. Contoh desinfektan yang digunakan adalah senyawa klorin, hipoklorit, dan tembaga sulfat.
Bahan kimia yang umum digunakan sebagai pembersih atau sanitiser dalam industry pangan biasanya mengandung klorin sebagai bahan aktifnya. Bahan kimia yang dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan mikroba disebut bahan pengawet (preservatif) (Afrianto, 2008). Asam benzoat adalah zat pengawet yang sering dipergunakan dalam saos dan sambal. Asam benzoat disebut juga senyawa antimikroba karena tujuan penggunaan zat pengawet ini dalam kedua makanan tersebut untuk mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri terutama untuk makanan yang telah dibuka dari kemasannya (Lutfi, 2004).
Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui uji aktivitas bahan antimikroba diantaranya penicilin, streptomycin, betadin, detol, ekstrak kunyit dan ekstrak cengkeh.

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan petri, pembakar spirtus dan pinset.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah bakteri aeromonas, bakteri sthapilococus, bakteri basilus, kertas saring, penicilin, streptomycin, betadin, detol, ekstrak kunyit dan ekstrak cengkeh.

Prosedur Kerja
Sebanyak 0,2 ml bakteri dipipet ke dalam cawan petri dan disebarkan. Kertas saring dicelupkan ke dalam penicilin, ditiriskan jangan sampe menetes atau bulatan melebar. Dalam satu cawan petri dibagi dua bagian, diletakkan dua buah kertas saring dengan  bahan anti bakteri. Dilakukan pada semua bahan antibakteri dengan cara yang sama.

Data dan Hasil Pengamatan

Jenis Bakteri
Jenis Antibakteri
Diameter Zona Bening
Aeromonas
Penisilin
1 cm

Streptomycin
1,5 cm

Betadin
1,3 cm

Detol
1 cm

Ekstrak Kunyit
1 cm

Ekstrak Cengkeh
1 cm
Sthapilococus
Penisilin
0,9 cm

Streptomycin
1,1 cm

Betadin
2 cm

Detol
1,2 cm

Ekstrak Kunyit
0,9 cm

Ekstrak Cengkeh
1 cm
Basillus
Penisilin
1,3 cm

Streptomycin
2 cm

Betadin
2,4 cm

Detol
2,7 cm

Ekstrak Kunyit
2,6 cm

Ekstrak Cengkeh
1 cm
Streptococus
Penisilin
1,2 cm

Streptomycin
1 cm

Betadin
1,5 cm

Detol
2 cm

Ekstrak Kunyit
2 cm

Ekstrak Cengkeh
3 cm

kunyit&cengkeh_..jpg
Gambar 1 Kunyit dan Cengkeh
penicilin &detol.jpg
Gambar 2 Penisilin dan Detol
stepto&betdine.jpg
Gambar 3 Streptosilin dan Betadin
Pembahasan
Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau menghambat aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara. Senyawa antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan mekanisme daya kerjanya atau tujuan penggunaannya. Bahan antimikroba dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan peruntukannya dapat berupa desinfektan, antiseptik, sterilizer, sanitizer dan sebagainya.
Pada praktikum ini, kemampuan suatu antimikroba dalam menghambat pertumbuhan bakteri akan dibandingkan dengan kemampuan antimikroba lain melalui modifikasi uji antimikroba metode Kirby-Bouer. Dalam metode Kirby-Bouer uji menggunakan lempengan antibiotika kertas saring yang diletakkan pada cawan yang telah berisi campuran medium NA dan biakan bakteri uji namun dalam metode modifikasi pada Cawan NA dilobangi dengan Crookbor dimana pada lubang tersebut akan dimasukkan zat antimikroba. Setelah itu penginkubasian dilakukan dalam suhu kamar selama 1 x 24 jam, dari hasil inkubasi tersebut akan terbentuk zona bening di media pertumbuhan. Zona bening ini terjadi karena antimikroba akan mengakibatkan pembentukan cincin-cincin hambatan di dalam area pertumbuhan bakteri yang padat sehingga tak ada bakteri yang tumbuh di dalam cincin tersebut. Keampuhan suatu antimikroba dapat dilihat dari seberapa besar zona bening yang terbentuk akibat berdifusinya zat antibiotika tersebut. Antimikroba yang berbeda memiliki laju difusi yang berbeda pula, karena itu keampuhan antimikroba satu tidak sama dengan antimikroba yang lain.
Mekanisme daya kerja antimikroba terhadap sel dapat dibedakan atas beberapa kelompok sebagai berikut: 1. Merusak dinding sel 2. Mengganggu permeabilitas sel 3. Merusak molekul protein dan asam nukleat 4. Menghambat aktivitas enzim 5. Menghambat sintesa asam nukleat Aktivitas anti mikroba yang dapat diamati secara langsung adalah perkembangbiakannya. Oleh karena itu mikroba disebut mati jika tidak dapat berkembang biak.
Pada dasarnya antimikroba yang digunakan adalah antibiotik, antiseptik, ekstrak kunyit dan ekstrak cengkeh. Antibiotik adalah senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu yang mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri atau bahkan membunuh bakteri walaupun dalam konsentrasi yang rendah. Antibiotik digunakan untuk menghentikan aktivitas mikroba pada jaringan tubuh makhluk hidup sedangkan disinfektan bekerja dalam menghambat atau menghentikan pertumbuhan mikroba pada benda tak hidup, seperti meja, alat gelas, dan lain sebagainya. Pembagian kedua kelompok antimikroba ini tidak hanya didasarkan pada aplikasi penerapannya melainkan juga terhadap konsentrasi antimikroba yang digunakan.
Pada uji zat antibiotik digunakan zat antibiotik alami dan buatan. Zat anti biotic alami yang digunakan adalah kunyit, sedangkan zat antibiotic sintetik yang digunakan adalah penisilin dan streptomisin. Penisilin dan streptomisin termasuk golongan antibiotik penisilin. Penisilin dan streptomisin mempunyai sifat bakterisida penisilin normal, disebut antibiotika berspektrum luas karena antibiotik ini efektif terhadap banyak bakteri, baik gram-negatif maupun gram-positif, dan lebih aktif melawan infeksi bakteri gram negatif dan enterokokal. Sedangkan kunyit diberitakan memiliki aktivitas antibakteri yang cukup baik, namun dari hasil pengamatan yang diperoleh kunyit hanya membentuk zona bening sebesar 1,4 cm sedangkan ampicilin membentuk zona bening sebesar 2,55 cm. Dari hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua zat ini memiliki aktivitas yang baik sebagai antibiotic, akan tetapi dari hasil tersebut dapat kita lihat bahwa penicilin merupakan zat antibiotic yang lebih baik daripada kunyit.
Dari ketiga uji tersebut dapat diketahui bahwa aktivitas antimikroba suatu senyawa kimia ditentukan oleh konsentrasi dan sifat dari bahan yang digunakan. Umumnya hampir semua senyawa kimia pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat bersifat racun. Namun dari ketiga uji tersebut tidak dapat diketahui KHM (Kadar hambat minimal) dan KBM (Kadar bunuh minimal) dari bahan antimikroba sehingga masih diperlukan studi tambahan terkait daya kerja antimikroba.
Simpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah semua bahan yang digunakan baik untuk membunuh bakteri.












Daftar Pustaka
Afrianto, Eddy, 2008, Pengawasan Mutu Bahan/Produk Pangan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Dwidjoseputro, 2003. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta.
Kusmiyati, Evi, 2005, Potensi Burahol Sebagai Komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu Yang Terancam Punah, Info Hasil Hutan : Volume 11.No.1
Lutfi, Ahmad, 2004, Kimia Lingkungan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Pelczar, 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Soekardjo, Siswandono B, 1995. Kimia Medisinal. Airlangga University Press, Jakarta.
Widjajanti, U, Nuraini, 1996. Obat-obatan. Kanisus, Yogyakarta.
Wilson & Gisvold, 1982. Buku Teks Wilson dan Gisvold Kimia Farmasi dan Medisinal Organik. IKIP Semarang Press, Semarang


















Laporan Praktikum                                    Hari/Tanggal : Sabtu/15 Oktober 2011
Mikrobiologi Waktu                                  : 09.00 – 10.40 WIB
                                                                  Asiten             : Harry Noviardi, M.Si
                                                                                           M. Arif Mulya, S.Pi
                                                                  PJP                 : Rina Martini, M.Si


UJI AKTIFITAS BAHAN ANTIMIKROBA



Oleh :
Ayu Pangestu                                            J3L 110085




logo-ipb.png




PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011

1 komentar:

  1. Wynn Hotel Casino & Spa, Las Vegas - MapyRO
    Free parking at 원주 출장샵 Wynn Hotel Casino & Spa in Las Vegas. 당진 출장안마 (MapYRO) 하남 출장안마 - Property Location With a stay at Wynn Hotel Casino & Spa, you'll be centrally located 세종특별자치 출장마사지 in 울산광역 출장샵 Las Vegas, steps from LINQ Promenade and

    BalasHapus